"Ada JKN atau tidak, pasien harus selamat," tandas Dr. Adip Abdukllah Yahya MARS mengawali presentasinya atas makalahnya yang mengangkat thema "Keselamatan Pasien Dalam Implementasi JKN", yang dipaparkan dalam seminar hari pertama, Rabu 11 Juni 2014, dengan judul : "Heboh JKN : Sampai kapan?" di Gumaya Tower Hotel – Semarang.
Keselamatan pasien yang dimaksud Direktur RS MMC yang juga purnawiraan Brigadir Jenderal TNI AD itu adalah proses di dalam rumah sakit yang memberikan pelayanan pasien yang lebih aman. Termasuk di dalamnya, al : asesmen resiko, identifikasi, manajemen resiko terhadap pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan untuk menindaklanjuti insiden, serta menerapkan solusi untuk mengurangi timbulnya resik –sesuai bunyi Pasal 43 UU No 44 tentang RS.
Sebagai pemakalah pertama Dirjen Bina Upaya Kesehatan Prof Dr Akmal Taher SpB (K) Uro, dalam seminar hari ke1 dengan thema "Heboh JKN : Sampai Kapan?", pada Rabu 11 Juni 2014, di Gumaya Tower Hotel - Semarang, dikarenakan urusan penting yang dadakan beliau memaparkan secera teleconference.
Adapun makalahnya yang dipresentasikan Dirjen BUK yang mantan Dirut RSCM itu mengambil judul "Pelaksanaan JKN : Problematik dan Skenario Revisi Kebijakan." Makalah yang setebal 28 halaman itu, Prof Akmal memaparkan pelaksanaan JKN secara lengkap. Mulai dari Perkembangan Kepesertaan JKN, hingga 23 Mei 2014, dari , delapan kelompok peserta, total peserta mencapai 120.478.399 peserta.
Dimulai dengan tarian pembuka "Tari Batik", Rapat Kerja Nasional Asosiasi Rumah Sakit Daerah Seluruh Indonesia (Ralernas Arsada) yang berlangsung di Semarang dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah, Drs. Heru Sujatmiko, MSc. Rakernas Arsada 2014 ini berlangsung pada tanggal 11 – 13 Juni 2014 di Hotel Gumaya, Jalan Gajah Mada, Semarang.
Tari Batik ditampilkan untuk memberikan gambaran kepada peserta Rakernas yang hadir dari berbagai penjuru tanah air tentang kekayaan batik di Jawa Tengah. Seperti diketahui daerah Jawa Tengah memiliki kekayaan aneka jenis batik, seprti batik Pekalongan, batik Solo, batik Lasem, batik Banyumas dan lain-lain. Batik diharapkan dapat membawa Indonesia menuju kepada kejayaan.
Setelah Tari Batik dilanjutkan penampilan Paduan Suara RSUD Kota Semarang menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Mars Arsada. Selanjutnya doa dipimpin oleh Ustadz Khusnul Anwar.
Media Partner Website Arsada:
KEMENKES | KEMENDAGRI | PERSI | BPJS | KARS | ALKES |
Follow Us | Contact Us |