RSUD Leuwiliang Tingkatkan Pelayanan dengan Program Okupansi Sensori Integrasi

LEUWILIANG – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Leuwiliang, terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanannya dengan menghadirkan program layanan okupasi sensori integrasi, sebuah program khusus untuk anak-anak usia maksimal 8 tahun.

Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik RSUD Leuwiliang, dr. Hendriko Sitorus, Sp.KFR, MARS, AAK menjelaskan, layanan ini dirancang untuk membantu anak-anak dengan gangguan perkembangan sensorik, motorik, atau perilaku agar mampu menjalani aktivitas sehari-hari dengan lebih optimal.

“Terapi okupasi sensori integrasi membantu anak-anak mengelola respons terhadap stimulasi sensorik, meningkatkan kemampuan motorik dan koordinasi tubuh, serta mendukung perkembangan kognitif dan sosial,” ujar dr. Hendriko.

Layanan ini, sambungnya, sangat membantu anak dengan kebutuhan khusus, seperti autisme, ADHD, atau gangguan perkembangan lainnya.

Pada layanan ini, dr. Hendriko menyebutkan bahwa fasilitas yang dimiliki RSUD Leuwiliang ini dilengkapi dengan ruangan terapi khusus yang dirancang untuk menciptakan suasana nyaman dan aman bagi anak.

“Selain itu, terapi ini ditangani oleh dua terapis okupasi profesional yang berpengalaman di bidangnya,” jelas dr. Hendriko.

Tidak hanya terapi, para orang tua juga dapat berkonsultasi langsung dengan dr. Hendriko untuk mendapatkan pemahaman lebih dalam tentang kondisi dan kebutuhan anak mereka.

Sementara itu, Direktur RSUD Leuwiliang, dr. Vitrie Winastri, S.H., MARS, menyampaikan harapannya terkait penambahan layanan yang ada di RSUD Leuwiliang.

“Kami ingin RSUD Leuwiliang menjadi rumah sakit yang memberikan pelayanan holistik dan ramah anak,” ungkapnya.

Dokter Vitrie, sapaan akrabnya menyebutkan bahwa dengan adanya layanan okupasi sensori integrasi di RSUD Leuwiliang dapat memberikan solusi terbaik bagi orang tua yang ingin mendukung tumbuh kembang anaknya.

Apalagi diketahui, tim rehabilitasi medik RSUD Leuwiliang juga dikenal memiliki hubungan yang baik dengan pasien dan keluarganya.

Dimana tingkat kepatuhan pasien yang tinggi dalam menjalani terapi menjadi salah satu indikator keberhasilan layanan ini.

“Edukasi dan informasi yang terus diberikan kepada orang tua semakin memperkuat peran RSUD Leuwiliang sebagai mitra kesehatan yang andal bagi masyarakat,” pungkasnya. (ADV)

Sumber: pakuanraya.com