Meskipun Ringan Tetapi Inspiratif

Menghadapi Covid-19, banyak warga yg berkreasi. Tujuannya sama untuk mengamankan warganya.
Ada yg memasang portal di ujung jalan; ada yang memasang tempat2 cuci tangan, ada yang memasang bilik disinfektan, ada juga yg mengupayakan penyemprotan mandiri secara berkala.
Dalam rangka pengamanan dari penularan virus Covid-19, di suatu RW di Surabaya melakukan electronic tracing yg tentu saja memerlukan keterbukaan dan kejujuran warganya. Berikut informasinya.

Perawat Raisa

Perawat baru itu bernama pendek: Raisa. Tapi langkahnya panjang: tidak pernah lelah. 

Raisa adalah juga satu-satunya perawat yang tidak akan pernah tertular Covid-19.

Dia seorang, eh, sebuah robot.

Tempat dinas Raisa di Rumah Sakit Universitas Airlangga. Yang dikhususkan untuk pusat penanganan Covid-19 di Surabaya.

Penempatan pertama Raisa sebenarnya di lantai 5. Itulah lantai khusus untuk ICU. Tapi di ICU itu pekerjaannya tidak sebanyak kemampuannya.

Akhirnya Raisa dimutasi ke lantai 4 –yang beban kerjanya lebih besar.

Raisa dilahirkan di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Bidannyi terdiri dari 4 dosen dan 12 mahasiswa –elektro, komputer, informatika, dan mesin. Kepala bidannya: Rudy Dikairono ST, MT –dosen Fakultas Teknik Elektro ITS.

Menristek sebut tipe Covid-19 di Indonesia beda dengan 3 tipe lain di dunia

JAKARTA. Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan, tipe virus corona (Covid-19) di Indonesia berbeda dengan dengan 3 jenis virus Covid-19 di dunia. Hal tersebut dikemukakan berdasarkan hasil analisa tiga analisis gen atau Whole Genome Sequencing (WGS) yang dikirimkan oleh Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman ke gisaid.org.

Melalui Layanan Telemedicine, Masyarakat Tak Perlu ke Rumah Sakit

JAKARTA – Sebagai cara agar menghindari terjadinya penularan virus saat dalam perjalanan maupun di Rumah Sakit (RS), Pemerintah telah memberikan anjuran protokol kesehatan agar masyarakat dapat menggunakan layanan Telemedicine untuk konsultasi dengan dokter, hingga membeli obat yang dapat dilakukan secara daring dari rumah saja.

Cabin Fever “Menghantui” Masyarakat yang Terlalu Lama Tinggal di Rumah

KOMPAS.com – Cabin fever adalah emosi atau perasaan sedih yang muncul akibat terlalu lama “terisolasi” di dalam rumah ataupun tempat tertentu. Selain itu, merasa terputus dari “dunia luar” juga bisa menyebabkan munculnya cabin fever.

Di masa pandemi virus corona atau Covid-19, masyarakat harus lebih waspada dengan cabin fever. Sebab, banyak dari kita yang harus tinggal di rumah sampai waktu yang belum ditentukan, guna mengurangi risiko penyebaran virus corona.

Gejala cabin fever

Ventilator Tengkurap

Kamis 23 April 2020

Oleh : Dahlan Iskan

Mulailah berlatih prone –tidur dengan posisi tengkurap. Alias guring batiharap. Kebalikan dari telentang.

Prone dan ventilator kini memang jadi pembicaraan di media Barat.

Penderita Covid-19 yang ditolong dengan ventilator justru banyak yang meninggal.

Sebaliknya, pasien yang diminta melakukan prone justru banyak terselamatkan.

Info seputar Covid-19

Dalam menghadapi Covid-19, banyak rumah sakit melalukan terobosan, demikian juga RS UNAIR yang terus berupaya dalam memberikan tatalaksana Covid-19, antara lain:

  1. Gedungnya terpisah dengan RSUA. Punya pintu masuk dan keluar sendiri.
  2. Punya poli khusus Covid. Terpisah dengan poli lain dan terpisah dari IGD.
  3. Diagnosis pasti ditegakkan berdasar PCR Covid-19.
  4. Status paru ditegakkan dengan CT SCAN. Bukan foto torak
  5. Status jantung di tegakkan dengan Echokardiografi pada semua pasien
  6. Perawatan di sesuaikan keadaan: ICU dengan tekanan negatif berjenjang. Saat ini 16. Minggu depan 40. HCU dengan tekanan negatif. Saat ini 16. Minggu depan 134.
  7. Tersedia kamar operasi Covid.
  8. Tata kelola berbasis pendekatan Biologis dan Psikologis.
  9. Tersedia RAISA. Robot produksi RSUA- ITS.
  10. Peran Robot: membantu tenaga kesehatan, mencegah transmisi dari pasien ke tenaga kesehatan, mengurangi APD, memberi kesempatan lebih kepada pasien untuk beristirahat.
  11. Terdapat pendampingan: Psikiater, Psikolog, berbagai Tokoh Agama.
  12. Sedang di buat smart syringe pump di kendalikan via HP.
  13. Kamar jenazah canggih. Terdapat chamber open- close- in spray- open.
  14. Disediakan chamber untuk sterilisasi sampah biologis dan non biologis.

Demikian penjelasan Prof DR Dr Nasronuddin, SpPD (K)