RSUD Eka Candrarini Surabaya Perluas Layanan untuk Korban KDRT
Pelayanan khusus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di RSUD Eka Candrarini, akan menambah rujukan korban kekerasan di Kota Surabaya.
Ida Widayati Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Surabaya menyebut, meski belum ada pelayanan khusus, selama ini sudah kerja sama dengan RSUD lain untuk rujukan pasien KDRT.
Mulai dari RSUD Dr. Mohamad Soewandhie, RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH), RS Jiwa Menur, hingga RS Bhayangkara Surabaya.
“RSUD Soewandhie sudah, RSUD BDH pun sudah, itu kan tergantung lokasi kejadiannya (kekerasan) juga, selama ini sudah berjalan,” kata Ida pada Selasa (10/12/2024).
Menurutnya, pelayanan khusus KDRT di RSUD Eka Candrarini akan menambah rujukan pasien terutama di Surabaya Timur.
Ida menyebut, butuh banyak rujukan untuk mempercepat penanganan pasien KDRT sesuai wilayah kejadian masing-masing.
“Nah, mungkin nanti untuk yang wilayah timur akan (ada) layanannya di RSUD Eka Candrarini, karena kan pelayanan seperti itu tidak bisa ditunda-tunda,” imbuhnya.
Ida mencatat DP3APPKB sudah punya 15 volunter psikolog profesional yang menangani kasus KDRT.
Volunter itu tersebar di berbagai pelayanan, Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Siola, Puspaga Balai RW, hingga UPTD DP3APPKB.
“Jadi bukan kita ikut memberikan pelayanan di sana (RSUD Eka Candrarini) karena itu ranahnya kesehatan, adanya rumah sakit itu, kita menjadi memiliki fasilitas baru jika ada korban yang kita tangani. Jadi kalau ada korban langsung dirujuk ke sana, nah tergantung wilayahnya,” tandasnya.
Diketahui, RSUD Eka Candrarini yang dibangun pemkot akan segera diresmikan dan beroperasi. Fokus rumah sakit ini untuk pelayanan ibu dan anak, salah satunya korban KDRT. (lta/saf/ham)
Sumber: suarasurabaya.net