Ada tiga kelompok pasien, yaitu pasien JKN, pasien non-JKN reguler, dan pasien non-JKN eksekutif. Peluang pelayanan untuk pasien non-JKN yang reguler maupun eksekutif sebenarnya sangat terbuka bagi RSD. Namun syaratnya, RSD harus mengembangkan sistem manajemen yang baik karena ini menjadi landasan pengembangan layanan khususnya untuk kelompok eksekutif.
Kepada Yth Bpk/Ibu :
Direktur RSD se Indonesia
di tempat
Mhn ijin untuk menyampaikan undangan Workshop di Yogyakarta, 12-14 Juni 2025, tentang :
MENYUSUN RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN BLUD RSD TAHUN 2026 UNTUK MENDUKUNG PENCAPAIAN TARGET KINERJA
Pendaftaran silakan akses : https://bit.ly/arsada-publiconsult925rba
CP : Sdri Puspita, 082323223893, atau Sdr. Endik, 082135930006
Rekening BRI : 0097 01 002024 56 4 (a.n. CV Publiconsult Solution Partners)
Berikut undangan dan TOR nya ..
Terimakasih ..
Hanyfa, ktr PP ARSADA..
Jika ingin menghadapi persaingan dilevel nasionalmaupun internasional RSD harus selalu punya inovasilayanan, yang dapat dikembangkan dengan muatanlokal masing-masing. Paradigma melayani orangsakit juga harus digeser ke “melayani orang sehatyang ingin bugar dan selalu sehat”.
Laporan Ketua Umum ARSADA
ARSADA adalah lembaga yang bersifat loyalis kritis namun santun dalam menyampaikan pendapat kepada Pemerintah. 30% dari populasi RS adalah RS Daerah, sehingga RSD punya kontribusi sangat besar dalam transformasi pelayanan kesehatan lanjutan, menuju Indonesia Emas 2045. ARSADA berkomitmen mendukung kebijakan transformasi pemerintah demi peningkatan mutu layanan dan keselamatan pasien.
TIAP DEPARTEMENmelaporkan pelaksanaan program yang telah direncanakan sebelumnya. Pada umumnya program kerja yang direncanakan oleh tiap departemen telah terlaksana dengan baiksesuai target. Namun ada beberapa program yang belum terlaksana misalnya kaderisasi,workshop bidang hukum, pelatihan kehumasan, sosialisai mendorong penerapan BLUDpada RSUD yang belum, semiloka BLUD bagi stakeholder/Pemda, serta Bimtek BLUD untuk RSD di Indonesia Timur.
PONTIANAK, SP – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soedarso memastikan ketersediaan obat bagi pasien, khususnya peserta BPJS Kesehatan, tetap aman meskipun menghadapi sejumlah tantangan di lapangan.
Direktur RSUD Soedarso, Hary Agung Tjahyadi mengatakan, pihaknya terus berupaya menjaga kelancaran pelayanan kesehatan dengan menyusun perencanaan kebutuhan obat secara sistematis setiap tahun.
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Kota Samarinda mencetak tonggak penting dalam sejarah pembangunan infrastruktur kesehatan nasional.
Adalah Rumah Sakit Umum Daerah Inche Abdoel (RSUD IA) Moeis) yang akan menjadi rumah sakit pertama di Indonesia dibangun melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) tanpa menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Inisiatif ini mendapatkan sambutan hangat dari investor kelas dunia dan juga menarik perhatian khusus dari Pemerintah Australia.
Kepada Yth Bpk/Ibu :
Direktur RSD se Indonesia
di tempat
Mhn ijin untuk menyampaikan undangan Bimtek di Jakarta, 28-30 April 2025, tentang :
MENYUSUN DRAFT PERKADA TENTANG PENGANGGARAN BLUD SEBAGAI PEDOMAN DAN PAYUNG HUKUM FLEKSIBILITAS
Pendaftaran silakan akses : https://bit.ly/arsadapusat-publiconsult825pkd
CP : Sdri Puspita, 082323223893, atau Sdr. Endik, 082135930006
Rekening BRI : 0097 01 002024 56 4 (a.n. CV Publiconsult Solution Partner)
Berikut undangan dan TOR nya ..
Terimakasih ..
Hanyfa, ktr PP ARSADA..
Kepada Yth Bpk/Ibu :
Direktur RSD se Indonesia
di tempat
Mhn ijin untuk menyampaikan undangan Bimtek di Jajarta, 28-30 April 2025, tentang :
PENGUATAN PERAN DEWAN PENGAWAS SEBAGAI WAKIL PEMILIK DALAM KEPENGAWASAN DAN MENILAI KINERJA BLUD
Pendaftaran silakan akses : https://bit.ly/arsadapusat-publiconsult825dws
CP : Sdri Puspita, 082323223893, atau Sdr. Endik, 082135930006
Rekening BRI : 0097 01 002024 56 4 (a.n. CV Publiconsult Solution Partner)
Berikut undangan dan TOR nya ..
Terimakasih ..
Hanyfa, ktr PP ARSADA..
SMARTNEWS.ID — Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bob Bazzar Kalianda saat ini terus meningkatkan pelayanan kesehatan, salah satunya pelayanan cuci darah dengan pasien penyakit menular dan gagal ginjal kronik. Saat ini RSUD Bob Bazar Kalianda memiliki 18 unit mesin pelayanan cuci darah (Hemodealisa,red) dan 1 unit ruang isolasi bagi pasien cuci darah. Hal ini dikatakan Direktur RSUD Bob Bazzar Kalianda dr.Reny Indrayani, Kamis, 10 April 2025.
dr.Reny Indrayani menjelaskan, untuk pasien cuci darah yang dilayani berjumlah 65 orang penderita gagal ginjal kronik yang harus mendapatkan pelayanan cuci darah.